Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

‎TNI: Bukan Hanya Jaga Negara, Tapi Juga Jaga Hati di Tanah Jawara ‎





‎ 

Xbintangindo .com -- |- ‎Mentari pagi di Desa Silebu bersinar lembut, namun suasana hati warga terasa berat. Para prajurit TNI yang telah sebulan berbaur dengan kehidupan mereka kini bersiap untuk kembali ke barak. Setiap sudut desa seolah merasakan kepergian mereka, yang telah menanamkan harapan dan kebahagiaan di tengah kesederhanaan. Air mata mengalir di pipi warga, menandakan betapa dalamnya ikatan yang terjalin selama ini.

‎ 







‎Di bawah pohon mangga yang rindang, terlihat seorang ibu berpakaian daster berwarna kuning lusuh menggendong anaknya dengan tatapan penuh haru, memandangi rumah barunya yang kini kokoh berdiri. Dulu, rumah itu berdindingkan bilik bambu dan bocor saat hujan. Kini, ia bisa tidur tenang, tidak merasa takut lagi. 

‎Bukan hujan membasahi tanah melainkan Air mata  warga yang berat melepas para prajurit yang telah memberikan lebih dari sekadar bangunan.

‎Teriakan prajurit tidak ada lagi terdengar, semua menahan kesediahan mendalam, satu persatu  barang barang di naikakan ke atas kendaraan berwarna hijau tua yang  berpelat nomor TNI. 

‎ 

‎Selama 30 hari, satgas TMMD ke-124 bekerja tanpa henti, membangun bukan hanya fisik, tetapi juga kehidupan masyarakat. Delapan rumah yang dulunya rapuh kini berdiri megah, jalan yang menghubungkan desa Silebu dengan Sukajadi telah diperbaiki, dan fasilitas umum seperti musala dan MCK telah dibangun. Semua itu adalah hasil dari kerja keras dan keikhlasan para prajurit yang tak kenal lelah.

‎ 

‎Namun, yang paling berkesan adalah hubungan yang terjalin antara anggota satgas dan masyarakat. Anak-anak yang dulunya pemalu kini berlari-lari, tertawa lepas saat mengantar para tentara ke pinggir jalan. Pelukan erat dan bisikan terima kasih mengalir dari warga, menandakan betapa mereka akan merindukan kehadiran para prajurit. “Jangan lupakan kami,” ucap mereka, mengekspresikan rasa syukur yang mendalam.

‎ 

‎Dansatgas TMMD Ke-124, Letkol Arm Oke Kistiyanto, tampak tegar meski matanya sembab menahan kesedihan. “Kami datang bukan hanya untuk membangun desa, tetapi juga harapan. Kini saatnya kami kembali, tetapi hati kami akan selalu tertinggal di sini,” katanya dengan suara bergetar. Warga mengiringi kepergian mereka dengan doa dan air mata, mengenang setiap momen berharga yang telah terjalin.

‎ 

‎Desa di ujung timur Kabupaten Serang telah berubah, Jalan setapak yang dulunya sulit dilalui kini telah di sulap menjadi jalan antar desa. Anak-anak berlarian menuju sekolah dengan ceria, tanpa rasa takut yang menghantui orang tuanya. TMMD Ke-124 mungkin telah usai, tetapi jejak kebersamaan dan harapan yang ditinggalkan akan terus hidup di hati warga. Dalam keheningan pagi itu, satu hal pasti: mereka akan selalu mengenang para prajurit yang telah mengubah hidup mereka, dan mungkin, suatu saat nanti, mereka akan kembali.

Red xbi 

Newest
You are reading the newest post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *