Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
WB Di PKBM Negeri Samudra Diduga Fiktif, Kepala PKBM "Bungkam" ditanya Soal Data.

By On Jumat, Oktober 24, 2025










Foto : Asep Mubarok kepala PKBM negeri Samudra 

CIANJUR JABAR,xbintangindo.com 

PKBM negeri Samudra berdomisili di kampung cibolang Desa Hegarsari kecamatan Sindang barang kabupaten . Cianjur Jawa Barat diduga memanipulasi data Warga Belajar (WB), karena kepala PKBM negeri Samudra Asep Mubarok saat dikonfirmasi wartawan masih tertutup.


Untuk mendapatkan informasi yang berimbang awak media berupaya menghubungi Asep Mubarok guna meminta ijin bertemu dan konfirmasi terkait keberadaan WB di PKBM tersebut, namun Asep Mubarok selaku kepala PKBM negeri Samudra malah mengarahkan ke beberapa rekan media yang berada di kecamatan tersebut 


Setelah awak media memperkenalkan diri menunjukan surat tugas dan kartu tanda anggota, dan mengajukan beberapa pertanyaan yang sangat umum di sampaikan,


 Pertanyaan awak media, "pak kalau jumlah warga belajar berapa banyak di PKBM negeri Samudra...?"


Lanjut, "Lalu yang di bayar bospna berapa dan penerima PIP nya berapa Per WB nya.. di tahun anggaran 2025...?"


 Jawaban asep Mubarok selaku kepala pkbm negeri Samudra mengaku pertanyaan wartawan dirinya tidak memahami.


"Saya kurang paham pertanyaan bapak" jawab Asep Mubarok.


Bapak ini sebagai kontrol sosial kalau bapak berbicara kontrol sosial atau dari lembaga apa..?" Tanya Asep Mubarok.


Asep Mubarok mengaku sebagai kontrol sosial pula.


"saya juga sama orang lapangan kontrol sosial, pertanyaan akang ini sangat mendetail, untuk menjawab semua pertanyaan akang itu bukan kapasitas saya, itu kewenangan orang dinas, " ungkap Asep Mubarok, terhadap awak media, 


Lanjut Asep, "kalau kaitan dengan informasi PKBM silahkan akang hubungi kang Deni selaku ketua forum PKBM di kabupaten cianjur" kata Asep Mubarok.


Asep Mubarok mengarahkan wartawan xbintangindo.com agar menghubungi pak Iqbal dari wartawan ligoka.


"Terus kalau berbicara awak media, jurnalis atau yang lain juga silahkan akang hubungi kang Ikbal yang dari media Logika, jelas asep, (21/10/225)


Namun, pertanyaan yang di sampaikan awak media SMInews.com terhadap Asep Mubarok selaku kepala PKBM negeri Samudra Sindang berang, Asep Mubarok tidak memberikan informasi sedikitpun, sehingga awak media menduga warga belajar, /siswa-siswi di PKBM tersebut diduga fiktif,


Sampai berita ini disiarkan pihak dinas belum dapat dikonfirmasi wartawan (Hermawan)

Miris! Jalan Rusak Bertahun-tahun, Bantuan Tak Tiba: Sukakerta Seolah Desa yang Dilupakan, atau Dikorupsi?

By On Rabu, Juni 25, 2025









Kab. Cianjur,jabar xbintangindo.com

Desa Sukakerta, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, menjadi potret buram dari pengelolaan anggaran yang diduga sarat dengan penyimpangan dan ketidakadilan. Dugaan anggaran fiktif pada tahun 2023 hingga 2024, kerusakan infrastruktur jalan yang tak kunjung diperbaiki, serta bantuan sosial yang tidak menyentuh warga membuat masyarakat mulai angkat suara.









Meski papan informasi anggaran tersedia, warga tetap merasa tak mendapatkan kejelasan soal realisasi dana desa, terutama pada program ketahanan pangan dan infrastruktur. Bukti nyata di lapangan tidak sebanding dengan angka-angka yang tercantum di atas kertas.


“Setiap tahun katanya ada anggaran ketahanan pangan dan perbaikan jalan. Tapi kenyataannya jalan rusak parah tidak pernah diperbaiki. Bantuan pun tidak jelas ke mana perginya,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa.


Keluhan tidak berhenti di situ. Warga Kampung Jumre, salah satu wilayah di Desa Sukakerta, menyuarakan rasa kecewa dan luka hati yang lebih dalam. Mereka merasa dianaktirikan oleh Kepala Desa saat ini.


Dugaan diskriminasi ini muncul karena mayoritas warga Kampung Jumre tidak memberikan suara untuk kepala desa yang sekarang saat pemilihan dulu.


“Kami dengar sendiri, katanya kami bukan anaknya. Padahal kami ini juga warga Desa Sukakerta. Apakah karena tidak mendukung waktu Pilkades, lalu hak kami dicabut begitu saja? Ini bukan demokrasi, ini pembalasan dendam,” ungkap seorang warga Kampung Jumre.


Menurut warga, sikap kepala desa yang tidak merangkul seluruh masyarakat secara adil justru memperkeruh hubungan sosial di tingkat desa. Pemerintahan desa seharusnya menjadi pengayom seluruh warganya, bukan hanya melayani kelompok yang mendukungnya secara politik.


Faktanya, kondisi di Kampung Jumre menunjukkan banyak ketimpangan. Jalanan rusak dibiarkan, program bantuan tidak menyentuh masyarakat, bahkan kegiatan desa nyaris tidak melibatkan warga setempat. Seolah-olah, keberadaan mereka sengaja diabaikan oleh pihak desa.


“Kami merasa tidak dianggap. Padahal pajak kami bayar, hak kami sama. Tapi kepala desa seperti memusuhi kami. Kalau terus begini, Sukakerta bisa pecah dari dalam,” tambah warga lainnya dengan nada getir.


Upaya konfirmasi kepada Kepala Desa Sukakerta atas berbagai persoalan ini tidak membuahkan hasil. Pesan, panggilan, dan permintaan wawancara dari awak media tidak direspons. Diamnya kepala desa atas kritik dan pertanyaan warga kian memperkuat dugaan bahwa ada persoalan serius yang coba disembunyikan.


Dengan berbagai ketimpangan yang terjadi, warga mendesak agar Inspektorat Kabupaten Cianjur, Kejaksaan Negeri, hingga aparat penegak hukum segera turun tangan melakukan pemeriksaan menyeluruh atas pengelolaan Dana Desa Sukakerta dan dugaan tindakan diskriminatif terhadap sebagian warganya.


Masyarakat menegaskan: ini bukan hanya soal anggaran, ini soal keadilan, martabat, dan persatuan desa yang sedang dikoyak oleh kepentingan sempit dan kekuasaan yang tidak bijak. Jika suara rakyat terus diabaikan, maka wajar jika muncul ketidakpercayaan dan perlawanan.

Marwan xbi 

Gubug Kebun Tomat Yang di jadikan Tempat Menjual Obat Tramadol Dan Eximer dibakar Warga

By On Sabtu, Oktober 07, 2023


Kabupaten Cianjur |xbintangindo.com-

 Merasa Aman dan lancar para penghuni gubug maksiat yang berada di perkebunan tomat milik warga Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kini telah menjadi kobaran api saja, dikarenakan gubug tersebut telah di bakar oleh Warga dan pemilik kebun.Pada Jumat (06/10/2023).

Warga Ciherang beserta pemilik kebun memang sengaja membakar gubug tempat maksiat itu di karenakan sudah terlewat batas bahwasanya kebun miliknya telah jadikan tempat jual beli obat keras golongan g dan minuman keras jenis Ciu dan sebagainya.

Menurut keterangan salah satu warga yang tida mau di sebut namanya mengatakan gubug yang berada di tengah perkebunan tersebut itu sangat sering di datangi para anak anak remaja  untuk bertransaksi jual beli obat keras sejenis Tramadol dan eximer.

"Bukan hanya bertransaksi obat tramadol dan eximer saja mereka juga menyediakan minuman keras sejenis Ciu, kadang juga mereka membawa wanita yang sudah mabuk.Katanya

Hal ini juga di benarkan oleh pemilik kebun berinisyal Dd menurutnya kebun yang iya miliki itu sudah lama di jadikan tempat transaksi Obat Obatan,Minum minuman dan lain sebagainya oleh orang yang akrap di sapa bang tato dan kawan kawannya.

"Sudah lumayan lama juga sih," gubug yang mereka bangun di area perkebunan milik saya itu, awalnya mereka cuman nongkrong dan minum saja di gubug yang mereka bangun di kebun saya.ujarnya 

Masih Kata pemilik kebun,"Setelah lama kelamaan ko makin rame yang datang ke kebun saya untuk  beli obat warna kuning dan juga mereka membeli minuman jenis Ciu dan lain sebagainya.

Dd juga sudah berkoordinasi dengan Warga setempat untuk menghancurkan tempat maksiat tersebut bila perlu di bakar biar mereka tida lagi melakukan hal yang merugikan dirinya serta orang lain baik di tempat nya maupun di tempat lain.

Hal senada juga di sampaikan oleh salah satu warga setempat berinisial YD pemilik warung di lokasi perkebunan,YD menyampaikan bahwa tempat tersebut bukan hanya di jadikan tempat transaksi jual beli obat obatan dan minuman keras saja akan tetapi ada juga wanita sexsi yang datang dalam keadaan mabuk.

Red/ Ahmad Bewok / Dodi//.*

Dalam 1 Tahun Warga Desa Sindangsari Hanya Terima BLT Rp 900,000,-*  *Kemana Sisa Uangnya, Kades Harus Bertanggung jawab..!"*

By On Senin, September 19, 2022









CIANJUR, xbintangindo.com--  

keterangan beberapa warga masyarakat yang tercantum di lampiran peraturan kepala desa Sindangsari no:02 tahun 2021 tentang peraturan desa Sindangsari, tentang daftar nama penerima manfaat bantuan langsung tunai (BLT) dana desa akibat dampak pandemi conora virus disease tahun 2019, dengan jumlah penerima dari Januari sampai bulan Juli 56 keluarga penerima manpaat(KPM) dan di bulan Agustus sampai Desember 224 KPM

Menurut (P) warga Desa Sindangsari kecamatan Cilaku kabupaten Cianjur,Jabar, " Untuk bantuan langsung tunai (BLT) dana desa tahun anggaran 2021 saya hanya menerima Rp900000,- saja dan sampai saat ini 2022 saya tidak menerima lagi, jangankan yang Extreme yang pokoknya saja hanya segitu (Rp. 900.000,-) padahal dalam 1 tahun seharusnya Rp. 3.600.000, + BLT Extreme 3 Rp. 900.000,- jadi kalau di total Rp. 4.500.000,-yang harus di terima saya, tapi mengapa saya hanya menerima Rp. 900.000,- sisanya kemana..?" Ujar P.

Sedangkan menurut Keterangan dari rukun tetangga (RT) katanya," itu mau mau di alihkan ke orang lain, tapi saya tidak tahu benar dan tidaknya karena tidak ada penjelasan atau musyawarah dengan keluarga saya kalau hak saya sebagai penerima di alihkan ke orang lain apalagi sampai laporan penerima satu tahun anggaran nya, tutur RT, (18/09/22)

Upaya wartawan untuk meminta keterangan mengenai dugaan penyalahgunaan bantuan langsung tunai (BLT) kepala desa sedangsari tidak ada di tempat/kantor desa,  sementara kami hanya bertemu dengan Kitri Nuryadi selaku sekretaris desa, mengatakan,"  Saya tidak bisa memberikan informasi terkait hal itu karena saya kurang begitu paham, lagian saya sebagai sekdes hanya namanya saja saya tidak di pungsikan sebagaimana mestinya, ungkapnya.(Marwan)

Dugaan Penggelapan BLT Extrim Dana Desa Di Desa Mayak Camat CiBeber Bungkam

By On Sabtu, September 17, 2022


E. Rusmana Camat Cibeber kabupaten Cianjur Jawa barat 

CIANJUR,|xbintangindo.com--

Bantuan Langsung Tunai (BLT) Extreme untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah terdaftar di awal tahun 2021 atau di bulan Januari 2021 sampai bulan Desember 2021 untuk dana bantuan Extreme terhitung 3 bulan,  sehingga KPM harusnya menerima 15 bulan untuk 1 KPM nya namun ini hanya menerima 12 bulan, yang menjadi pertanyaan bagi KPM  lalu kemana bantuan BLT Extreme yang 3 Bulan milik kami masyarakat Penerima Manfaat dari Program Bupati Cianjur Herman Suherman..?".


Kejadian tersebut diduga terjadi di Desa Mayak Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur provinsi Jawa barat.


Camat Cibeber " E.Rusmana,  saat di konfirmasi awak media melalui aplikasi WhatsApp media, mengenai sikap dan tindakan yang akan di lakukannya, "Saya mau konfirmasi dulu," jawabnya,(14/09/2022)


"Sampai berita ini disiarkan E.Rusmana Camat Cibeber hanya memberikan tanggapan 4 Kata.


Sampai berita ini disiarkan wartawan xbintangindo.com belum mendapatkan jawaban yang akurat untuk memberikan kepada masyarakat dari pembina Desa -Desa kepanjangan tangan dari bupati Cianjur,

(Marwan)

Terstuktur Dan Masif, Program PIP di Kabupaten Cianjur diduga diSalahgunakan

By On Kamis, Agustus 25, 2022











CINAJUR.jabar,| xbintangindo.com-

 Dugaan adanya penyalahgunaan bantuan PIP di kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, di duga seperti di biarkan, pasalnya sampai tahun anggaran 2022 tidak ada tindakan apapun, baik dari pihak kementrian agama kabupaten Cianjur maupun dari pihak penegak hukum yang berwenang di bidang itu. 


Upaya awak media menyampaikan informasi dugaan penyalahgunaan program Indonesia pintar(PIP) kepada pihak kementrian agama kabupaten Cianjur sudah sudah tiga kali. Pihak kementrian agama hanya menjawab.


"Untuk Mis Al-Qomariyah bantuan siswa ada yang tidak di cairkan karena siswanya sudah pindah, dan Mis Al-Ikhlas tidak ada masalah, yang mendapatkan di tahun anggaran 2021 bisa saja di tahun anggaran 2022 tidak mendapatkan, karena itu sudah di tentukan oleh kementrian agama pusat.


"Data yang di maksud itu apakah berasal  dari simpatika, yang betul data itu dari simpatika, dan yang mengelola data itu bagian staf, ungkap Kohar selaku kasi penmad kabupaten.Cianjur Jabar, saat memberikan penjelasan melalui aplikasi WhatsApp, (18/08/22)


Sementara saat dikonfirmasi awak media melalui via WhatsApp tentang laporan realisasi program Indonesia pintar (PIP) tahun anggaran 2021 yang di laporkan oleh kepala madrasah Mts Al-Qomariyah dan Mi al-ikhlas, Kohar salaku pihak Kemenag (Kementerian Agama) kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat tidak tidak menjelaskan apapun, hanya merintahkan agar kami datang lagi dan komunikasi dengan madrasah yang dimaksud.


" Silahkan datang lagi ke Madrasah tersebut, " Jawabnya singkat.

(Marwan)

Beberapa Nama Siswa/Siswi Madrasah Ibtidaiyah Sinar Baru Yang Mendapatkan PIP diduga Fiktif

By On Kamis, Agustus 11, 2022











CIANJUR,Jabar,|xbintangindo.com 

Bantuan program Indonesia pintar(PIP) untuk membantu meringankan biayaya pendidikan siswa siswi yang sekolah,

 "Sayang, bantuan tersebut menjadi celah salah satu oknum guru madrasah ibtidaiah sinar baru kecamatan kadupandak Cianjur Jabar, untuk mencari keuntungan pribadi, 

Dengan mengusulkan nama nama siswa yang tidak ada di madrasah tersebut, kepada pemerintah untuk di bantu melalui program PIP dari tahun anggaran 2021 sampai tahun anggaran 2022,  

Penjelasan salah satu oknum guru setelah di konfirmasi terkait nama siswa yang terdaftar di list lampiran sebagai penerima bantuan PIP, lampiran IX no:1564 tahun anggaran 2021 di tahap satu dan lampiran VIII no: 2131 tahun anggaran 2022 di tahap satu.(10/08/2022)

Yang mendapatkan bantuan PIP tahun anggaran 2021 sebanyak 11 siswa bukan 20 siswa, dan tahun anggaran 2022 sebanyak 32 siswa dan atas nama, Melysa rianti di madrasah kami tidak ada atas itu, dan kami sudah merealisasikan bantuan tersebut sesuai dengan aturan,  hanya ada iuran dari penerima bantuan PIP untuk ongkos pengambilan. Ungkapnya, (H)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *