Foto : Tampak Pemain dan suporter sepak bola dilapangan bola PT. Nikomas Gemilang Rusuh
Kab Serang, xbintangindo.com --
Beredar video berdurasi 0.31 detik digrup - grup WhatsApp tampak panitia dan pihak keamanan sedang melerai para pemain dan suporter dari kesebelasan sepak bola karyawan PT. Nikomas Gemilang yang rusuh baku hantam. Selasa 12/08/25.
Menurut informasi salah satu karyawan PT. Nikomas Gemilang inisial DW menjelaskan jika keributan di turnamen Sepak Bola piala Serikat Pekerja Nasional (SPN) Cup 2025 PT. Nikomas Gemilang jelang grand Final.
"Ya tadi ada kericuhan di jelang grand Final turnamen Sepak Bola piala SPN Cup 2025 dilapangan lingkungan PT. Nikomas Gemilang, keributan tersebut gara-gara para suporter dari kesebelasan sepak bola masing-masing masuk ke dalam lapangan tidak terima dengan keputusan wasit akhirnya bukan saja para suporter saja yang baku hantam para pemain sepak bola pun ikut tersulut emosi dan saling ngotot ke pemain lawan," ujar DW.
Lanjut DW," memalukan sekali lah, padahal SPN PT. Nikomas Gemilang sudah bekerja dan berusaha agar di HUT RI yang ke 80 tahun ini karyawan dapat merasakan kemerdekaan Indonesia dengan cara sportivitas berjuang untuk mencapai kemenangan di acara turnamen Sepak Bola piala SPN Cup 2025. Kenapa para suporter dan pemainnya tidak bisa menahan diri seh, turnamen Sepak Bola tersebut kan hanya buat ajang silaturahmi saja, bukan menunjukkan kehebatan atau pe jago-jago, pe hebat-hebat, Tutur DW.
Masih dengan Dw," lagi asyik-asyiknya nonton pake acara ribut segala lah, norak lah. Bagaimana mau jadi pemain sepak bola go internasional, bukannya tehnik atau keahlian bermain bola ini mah malah emosi yang dikedepankan." Gerutu DW.
Hal senada juga dikatakan Karyawan PT. Nikomas Gemilang lainnya." Ya tadi lagi seru-serunya nonton bola pas grand Final turnamen Sepak Bola piala SPN Cup PT. Nikomas Gemilang, ehh... Malah pake acara rusuh segala, memalukan...norak." Kesalnya.
Panitia pelaksana turnamen Sepak Bola piala SPN Cup 2025 PT. Nikomas Gemilang sampai berita ini disiarkan para wartawan belum dapat mendapatkan keterangannya.
Refai Apeng/Red xbi//#
« Prev Post
Next Post »